Pagi ini setengah sadar kuangkat telepon yang berdering berulangkali. "Dis, Kelud meletus" teriaknya dari seberang. "Ya, aku tahu."jawabku sambil menarik selimut. "Abunya sampai situ nggak?" tanyanya. Aku langsung terbangun meloncat dari tempat tidur dan membuka pintu, melihat area sekitar. "Ini jam berapa?" Kok Masih sore? Perasaan aku tidur tadi jam satu pagi?! Masa selama ini aku tidur??! Kulihat jam kamar dinding menunjukkan pukul 6. "Ini pukul 6 sore apa 6 pagi?"teriakku menayakan kepastian dan yang ditanya malah diam.
"BANGUUUUUUUUUUUUUUUUUUUN, CUCI MUKAMU! PAGI-PAGI UDA NGIGAU NGGA JELAS! INI JAM 6 PAGIII" teriaknya lalu telepon diputus. 
Kenapa abunya bisa sampai kesini?batinku bingung. Segera saja kubuka laptop mencari tahu apa yang terjadi. Rupanya hujan abu itu juga sampai ke Jogja juga. Ya area barat terkena dampak paling berat untuk hujan abu. Aku tak mengira saja, letusannya bakal hebat seperti ini. Satu hal lagi, kenapa aku ngga kepikiran untuk mengevakuasi barang-barangku mengantisipasi kalau-kalau hujan abunya sampai disini! 
dan hasilnya motorku tertimbun oleh abu dan air hujan. Sepatuku pun tak luput terkena debu abu. Pakaian yang kujemur sedari malam hiks.. Bagaimana kabar temanku yang ada di Pare? Yang notabene dekat dengan gunung Kelud. Aku sempat menanyakannya pada salah satu temanku yang lagi kursus disana, Yang kudengar sungguhlah mengerikan. Tampak terlihat bagaimana gunung Kelud meletus lalu disusul hujan batu kerikil serta abu yang sangat pekat. Ia lalu memutuskan untuk buru-buru balik ke Jakarta. Alhamdulillah, keputusanku untuk balik cepat memang tak salah setidaknya aku berada di radius yang cukup jauh dari gunung Kelud walau tak kusangka abunya mampir kesini juga. Oke rencanaku hari ini gagal total. Kawanku membatalkan janji. Kami ingin menghadiri suatu acara. Hmm.. ada rasa bersalah tidak bisa datang tetapi aku yakin kurasa mereka pasti paham kug.. 
Dibalik musibah pasti tersimpan hikmah yang dapat dipetik. "Selalu berpikir positif dibalik setiap musibah yang menimpamu dan tetaplah semangat anakku. Tuhan telah memberikan jalan dan tinggal bagaimana caranya kamu melewatinya" nasehat Bunda. Keep spirit, guys! dan hasilnya motorku tertimbun oleh abu dan air hujan. Sepatuku pun tak luput terkena debu abu. Pakaian yang kujemur sedari malam hiks.. Bagaimana kabar temanku yang ada di Pare? Yang notabene dekat dengan gunung Kelud. Aku sempat menanyakannya pada salah satu temanku yang lagi kursus disana, Yang kudengar sungguhlah mengerikan. Tampak terlihat bagaimana gunung Kelud meletus lalu disusul hujan batu kerikil serta abu yang sangat pekat. Ia lalu memutuskan untuk buru-buru balik ke Jakarta. Alhamdulillah, keputusanku untuk balik cepat memang tak salah setidaknya aku berada di radius yang cukup jauh dari gunung Kelud walau tak kusangka abunya mampir kesini juga. Oke rencanaku hari ini gagal total. Kawanku membatalkan janji. Kami ingin menghadiri suatu acara. Hmm.. ada rasa bersalah tidak bisa datang tetapi aku yakin kurasa mereka pasti paham kug.. 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar